Friday, August 5, 2011

Perhitungan LIstrik Golongan Tarif Industri Menengah I3

Perhitungan LIstrik Golongan Tarif Industri Menengah I3

Saya pernah membuat tulisan tentang perhitungan listrik untuk Golongan Tarif Rumah Tangga  TDL 2010 sebenarnya itu hasil dari saya mengikuti Sosialisasi Temu Pelanggan yang diasakan Oleh PLN dan saya catat semua dari awal sampai akhir. Kemudian saya Update dengan informasi tentang kebijakan perhitungan Listrik bulan Oktober yang ditagihkan November 2010, yang saya peroleh di sebuah Mall di jakarta update ini juga belum pasti karena saya mendengar obrolan dari sebuah rumah makan.
Ternyata dari hasil Monitoring pengunjung banyak juga lho yang datang dengan diantar oleh Mr. Google sesuai dengan Keword yang saya targetkan. dan ternyata banyak juga yang penasaran meminta untuk di buatkan simulasi Perhitungan Listrik Untuk Golongan Tarif Industri.
Pada posting hari ini saya bermaksud untuk berbagi apa yang saya tau tentang perhitungan listrik dari hasil Temu pelanggan tersebut khusus pada perhitungan listrik Tarif Industri Menengah I3.
Sebelumnya maap ya bapak bapak PLN saya bukan sok tau tapi ilmu ini saya dapat dari teman bapak bapak sekalin yang mungkin tidak satu kantor atau satu cabang dengan bapak sekalian dalam acara Temu Pelanggan.
Mukadimahnya Kepanjangan Ya? Tapi Dijamin Tidak Rugi Membaca Tulisan Ini
Lansung saja mengenai Golongan Tarif Industri Reguler. Setau saya pelanggan PLN golongan tarif Industri di bedakan Menjadi 4 yaitu I1, I2,   I3 dan I4 masing masing dibatasi dengan daya yang di daftarkan.
  1. I1 daya 450 VA  s/d 13900 VA
  2. I2 daya 13901 VA s/d 197 KVA
  3. I3 daya 197001 s/d 13,32 MVA
  4. I4 bisa samapai Tak terhingga mungkin jika pasokan Energinya cukup mungkin
pada contoh perhitungan ini saya coba buatkan untuk Golongan Tarif Industri Menengah I3 sesuai dengan permintaan yang komentar pada tulisan saya tentang Tarif Rumah Tangga yaitu Iwan Kurniawan dan SUPRIADI.
Apa Saja Yang Harus Di Persiapkan dalam Menghitung Tarif Industri Menengah I3 ini ?
pertama ada lah Data Induk Langganan anda
  1. Tarif : disini saya berbicara Tarif I3
  2. Daya : daya terpasang anda berapa?
  3. Faktor Kali Meter : Faktor Pengali meter berdasarkan setting  CT Trafo anda
  4. Faktor Rugi Trafo : Faktor Rugi trafo biasanya bagian tehnik PLN yang menentukan. Letak Meteran yang dipasang terhadap Trafo
Tapi semua ini bisa didapat di Data Pelanggan anda.
Saya bikin soal yang akan saya jawab sendiri ya….
Diketahui :
Tarif I3 dengan daya terpasang 1385000VA berarti 1385 KVA.
Faktor Meter : 2000
Faktor Rugi Trafo : 5 ( ini berarti ada penambahan perkalian 5 % jadi faktor kalinya 1.05 )  Faktor Rugi trafo setau saya ada 3 yaitu 1 atau  100% ,2 atau 102 % dan 5 atau 105 %.
Stan LWBP Awal : 2195
Stan LWBP Akhir : 2390
Stan WBP Awal :390
Stan WBP AKhir :441
Stan KVarh Awal : 1250
Stan Kvarh AKhir : 1369
Berapa Tagihan Listrik Sesuai TDL 2010 , TDL 2004 ? dan berapa tagihan yang harus dibayar?
Jawab :
Dalam Tarif Industri Menengah I3 ada tiga macam jenis tagihan PLN nya
LWBP, WBP dan KVarh. Mari Hitung satu persatu:
LWBP Pakai

Rumus = ( stan akhir - stan awal ) * Faktor Meter * Faktor Rugi Trafo
( 2390 - 2195 ) * 2000 * 1.05 = 409.500
WBP Pakai
Rumus = ( stan akhir - stan awal ) * Faktor Meter * Faktor Rugi Trafo
( 441 - 390) * 2000 * 1.05 = 107.100
KVARH Pakai
Rumus = ( stan akhir - stan awal ) * Faktor Meter * Faktor Rugi Trafo
( 1369- 1250) * 2000 * 1.05 = 249.900
Setelah dihitung Pemakaiannya sekarang kita hitung KWH nya untuk memastikan pemakaian nada normal atau tidak.
KWH / Kilo Watt Hour pakai adalah penjumlahan LWBP Pakai dan WBP Pakai
yaitu :  409.500 + 107.100 = 516.600
setelah terhitung KWH nya kita bisa mendapatkan Jamnyala
Rumus Jam Nyala = KWH / (daya dalam satuan KVA)
yaitu 516.600/ 1385 = 373 jam.
Ini berarti pemakain setara dengan pemakaian selama 373 jam dalam sebulan. Pemakaian maksimal secara Normal tidak akan melebihi 720 jam, logikanya jika melebihi berarti pemakaian secara hitungan matematis tidak Normal . Anda harus melakukan pengecekan ulang atas angka stan anda. Jika angka sudah benar tetapi pemakaian ternyata diatas 720 jam ada 2 kemungkinan :
  1. Daya yang terpasang melebihi dari daya yang tercatat pada Data Pelanggan anda akibat dari kesalahan pembatas daya.
  2. Ada kesengajaan dari pihak pelanggan untuk menggantikan pembatas daya supaya bisa meningkatkan daya secara Ilegal. Hayo ini pencurian
dalam TDL 2010 setau saya ada pembatasan memakaian minimum 40 jam nyala. Ini berarti jika pemakaian jamnyala kurang dari 40 jam maka di hitung sebagai pemakaian 40 jam. Sebagai ganti Biaya Beban atau abodemen yang diberlakukan pada TDL 2004 dan biaya beban atau abodemen pada TDL 2010 sudah ditiadakan. yanga ada yaitu tadi Rekening Minimum 40 jam nyala.
Satat Saat yang Mendebarkan Telah Tiba. Masuk Kedalam Perhitungan Rupiah Pemakaian Listik Anda !!! Hohohohoho
Rupiah LWBP
Rumus : LWBP Pakai * Tarif LWBP
409.500 * Rp. 680 =  Rp. 278. 460.000 ,-
Rupiah WBP
Rumus : LWBP Pakai * Tarif LWBP
107.100* Rp. 1.020 = Rp. 109.242.000
Rupiah KVarh
Rupiah KVarh ini dihitung jika Pemakaian KVarh melebihi 62 % KWH, selebihnya dari 62 % baru dihitung sebagai pemakaian daya semu.
Rumus :
Jika KVarh Pakai <=62 % dari KWH maka Rp. KVarh = Nol rupiah
Jika Kvarh Paka >62 % maka Rp KVarh = KVarh Pakai - (KWH * 62% )
mari Kita hitung :
62% *KWH = 62% *  516.600 = 320.292
KVarh Pakai : 249.900 jadi lebih kecil dari 62% *KWH maka
0 *  Rp KVarh = 0 * 735 = Rp. 0 ,-
Sekarang Saatnya kita masukkan Ke dalam Rupiah Komponen Tagihan
  1. Rp Minimum = Hanya Jika Jamnyala kurang dari 40 jam.
  2. Rp LWBP =  Rp. 278. 460.000 ,-
  3. Rp WBP= Rp. 109.242.000
  4. RP Kvarh =  Rp. 0 ,-
  5. RP PTL = Penjumlahan nomor 1 s/d 4 = RP. 387.702.000
EEiiiittt Ini belum ber akhir, Simak selanjutnya!!!
Samapai disini sudah oke belum ?
Kenapa saya tanya Sudah oke apa belum ? Karena sebentar lagi saya akan menghitung Sesuai Dengan TDL 2004, Lho kok TDL 2004 ? Karena ada Capping 18 % yang harus dihitung dengan perbandingan TDL 2010 dan TDL 2004. Jelasnya Klik di Capping 18 % ini.
Singkatnya seperti ini, Capping 18 % ini akan membandingkan Hitungan TDL 2010 dan TDL 2004 , jika Hitungan TDL 2010 dibanding TDL 2004 melabihi 18 % maka hanya kan ditagihkan 18 % saja.
SIap SIap Untuk TDL 2004
Rumus tidak akan saya ulangi lagi karena sama, hanya beda di Rupiah Per KWH dari masing masing Blok LWBP , WBP dan KVarh. dan semua sudah saya jelaskan di sini
Rp Beban = KVa daya * Tarif = 1385 * Rp. 29.500 =  Rp. 40.857.500
Rp. Lwbp = 409.500 * Rp. 349 =  Rp. 179.770.500 ,-
Rp. WBP = 107.100 * 439 = Rp. 47.016.900,-
kenapa disini tarfi WBP dan LWBP sama ? karena pemakaian jam nyala > 350 jika jam nyala < 350 maka tarifnya dikalikan 2 lagi misal 107.100 * 439 * 2
selanjutnya kita jumlahkan untuk mandapatkan RP PTL
Setalah dijumlahkan = Rp. 267.644.900
Nah sudah ketemu RP PTL TDL 2010 dan TDL 2004. Sekarang Kita bandingkan
RP PTL TDL 2010 : RP. 387.702.000
RP PTL TDL 2004 : Rp. 267.644.900
jika di bandingkan dalam prosentase
( (RP. 387.702.000 / Rp. 267.644.900) * 100 ) -100
hasilnya adalah 44.86 % , masih ingatkan aturannya?
Jika kenaikan dari TDL 2004 melebihi 18 % makan hanya ditagihna 118 % dari tagihan TDL 2004. dalam contoh ini kenaikan 44.89 % maka PTL yang di tagihankan
118 % * Rp. 267.644.900 = Rp. 315.820.982
dibulatkan menjadi :
Rp. 315.820.980 >> Inilah RP PTL yang akan ditagihkan

Tapi ditambahkan :>
RP Materai = Rp. 6. 000,-
RP PPJ = 3 % * RP PTL hasil capping =
3% * Rp. 315.820.980 = Rp 7.579.705
Jika ada Tambahan Invoice dikenakan Rp. 4.000,-
Total yang harus Dibayar =Rp. 323.410.685
Cape juga ya bikin Hitungan listrik sendiri , tapi selesai juga khan?
Lengkap khan catatan saya ? ga rugi saya ikutan Temu pelanggan dengan PLN waktu itu udah tempatnya bagus di Ballroom Hotel, makanannya mantab, pulang di amplopin. hahahhahah
======================================
Keterangan :
  1. LWBP : Luar Waktu Beban Puncak
  2. WBP  : Waktu Beban Puncak
  3. Kvarh : Diperoleh dari daya Semu biasanya ditimbulkan oleh induksi dari alat alat elektrik yang di pergunakan. ( mudah mudahan nanti saya bisa bahas masalah KVarh )
  4. RP PTL = Rupiah Pemakaian Tenaga Listrik
  5. RP PPJ = Rupiah Pajak Penerangan Jalan

17 comments:

  1. pertamax gan
    mantap kotretannya...
    izin copas

    ReplyDelete
  2. Gan....saya mau tanya, saya pakai dua meteran 1.1110kva 2.865kva, berapa masing"faktor meter dan faktor rugi Trafo, sebelumnya saya ucapkan terima kasih...

    ReplyDelete
  3. Saya mau tanya saya kena masalah pencurian listrik gol P2 dengan daya 1385 kva brapakah denda yg harus dibayar mohon pencerahannya dri start pencurian 10bulan mohon rumus cara hitungnya master...

    ReplyDelete
  4. Saya mau tanya saya kena masalah pencurian listrik gol P2 dengan daya 1385 kva brapakah denda yg harus dibayar mohon pencerahannya dri start pencurian 10bulan mohon rumus cara hitungnya master...

    ReplyDelete
  5. Saya mau tanya saya kena masalah pencurian listrik gol P2 dengan daya 1385 kva brapakah denda yg harus dibayar mohon pencerahannya dri start pencurian 10bulan mohon rumus cara hitungnya master...

    ReplyDelete
  6. Gan saya mau tanya daya tersambung 2180 kva class B3 kira2 tagihan listrinya per bulan kena brp ya? mohon penjelasannya terima kasih

    ReplyDelete
  7. dear ALL, brp yaa harga per VA peyambungan listrik baru golongan listrik I3.Terima kasih

    ReplyDelete
  8. Dear Pak Wahyudi,
    saya ingin menyanyakan, listrik saya tergolong tarif B3, dan yang ingin saya tanyakan, bila pemakaian listrik 3 phasa sebesar 1 Ampere selama 1 jam, berapa biaya yang dikeluarkan ya... saya bingung pak menghitungnya,
    terima kasih

    ReplyDelete
  9. Dear Admim.
    dibagian
    Rupiah WBP
    Rumus : LWBP Pakai * Tarif LWBP

    mungkin seharusnya :
    Rumus : WBP Pakai * Tarif WBP

    tulisannya Anda sangat bermanfaat. terima kasih.

    ReplyDelete
  10. Kalo 220va s.d 197kva itu daya berapaan bosku..

    ReplyDelete
  11. Kalo 220va s.d 197kva itu daya berapaan bosku..

    ReplyDelete
  12. Kalo 220va s.d 197kva itu daya berapaan bosku..

    ReplyDelete
  13. Mohon pencerahannya, rumus yg sy pake meteran akhir- meteran awal = total KWH x biaya perKWH x 60 = total rupiah
    Contoh. 1225.67-1221.96 =3.71 kwh x rp 1445 x 60 = Rp 321.657

    ReplyDelete