Wednesday, August 17, 2011

Pembuatan Scrolling Text Pada Dot Matrix [1] 


Scrolling text pada dot matrix ini menggunakan IC 74HC595 sebagai shift register untuk mengatur kolom ( Driver kolom ).PortB di set sebagai output yang terhubung pada 74HC595. PortB.0 sebagai data yang dikeluarkan, PortB.1 sebagai clock dan PortB.2 diset sebagai latch atau data kebalikan dari data yang dikeluarkan clock pada PortB.1. Data dari PortB.0 akan dikeluarkan secara paralel namun bergantian (shift register) pada pin output 74HC595 yang berjumlah 8 pin sehingga dapat menghidupkan 8 buah kolom pada dot matrix secara bergantian. trik untuk menyalakan kolom diatur dengan delay yang sangat cepat sehingga terlihat kolom dot matrix itu menyala berbarengan, padahal data dikeluarkan secara bergantian namun data tersebut berganti dengan sangat cepat karena telah diatur delay. Karakter pada dot matrix diatur pada driver baris. Data pada driver baris disimpan mengguanakan array  dan data dikeluarkan melalui portA pada atmega8535.PortA di set sebagai driver baris yang mengeluarkan logika 0 “low”. PortA tersebut terhubung dengan rangkaian penguat (transistor 2N3906) yang mengubah logika 0 ke logika 1 “high”dikarenakan driver kolom dot matrix yang di set 0 “low” agar dapat menyalakan dot matrix. Oleh karena itu data output pada driver baris menggunakan tanda “~” agar data yang keluar adalah data kebalikan dari data yang ada pada array ( PORTA=~fonts[c]; ).

Berikut ini adalah contoh coding untuk menyalakan dot matrix yang datanya langsung mengambil dari array, bila data yang ada pada array dirubah maka tampilan dot matrix itu juga akan berubah.
———————————————————————————————–
#include <mega8535.h>
#include <delay.h>
#include <stdio.h>
#include <string.h>
//#include “font5x8.h”
void main(void)
{
int i=0;
int j=0;
int n;
int z;
int y;
int c;
//char fonts[5]={0x7E, 0×11, 0×11, 0×11, 0x7E};
char fonts[] = {
0x7F, 0×49, 0×49, 0×49, 0×41,0×00,// E
0×46, 0×49, 0×49, 0×49, 0×31,0×00,// S
0x7F, 0×09, 0×19, 0×29, 0×46,0×00,// R
0x3E, 0×41, 0×41, 0×51, 0×32,0×00,// G
0×00, 0×00, 0×00, 0×00, 0×00,0×00,// spase
0×00, 0×41, 0x7F, 0×41, 0×00,0×00,// I
0×46, 0×49, 0×49, 0×49, 0×31,0×00,// S
0×00, 0×00, 0×00, 0×00, 0×00,0×00,// spase
0x3E, 0×41, 0×41, 0×41, 0×22,0×00,// C
0x3E, 0×41, 0×41, 0×41, 0x3E,0×00,// O
0x3E, 0×41, 0×41, 0×41, 0x3E,0×00,// O
0x7F, 0×40, 0×40, 0×40, 0×40,0×00,// L
0×00, 0×30, 0×30, 0×00, 0×00, 0×00,// .
0×00, 0×30, 0×30, 0×00, 0×00, 0×00// .
};
DDRB=0xFF;
DDRA=0xFF;
PORTA=0xFF;
PORTB=0xFF;
// USART 9600
UCSRA=0×00;
UCSRB=0xD8;
UCSRC=0×86;
UBRRH=0×00;
UBRRL=0×47;
while(1)
{
for(n=0; n<167; n++)         // jumlah karakter yg mau tampil
{
y=n*1;     //y=faktor geser
z=0;
while(z<2) //speed
{
z=z+1;                  //scroll
// baris aktif low
// kolom aktif high
// CETAK DOT MATRIK
for(i=0;i<81;i++)  // i=jumlah kolom dot matrix
{
c=i+y;
c=c-81;      // biar mulainya dari ujung kanan
// printf(“i:%d”,i);
// printf(” y:%d”,y);
// printf(” c1:%d”,c);
if(c<0)
{
PORTA=0xff;  // biar ketika awal, sebelah kiri ujung awal kosong
}
if(c>83)           // Pemotongan Ekor
{
c=c-84;
PORTA=0xff;
}
else
{
PORTA=~fonts[c];
}
//  printf(” c2:%d”,c);
//  printf(“\n\r”);
// KOLOM,nyala jika 0
if(i==0)
PORTB.0=0;
else
PORTB.0=1;
// Generate clock
PORTB.1=0;    //Clock
PORTB.2=1;    //Clock
PORTB.1=1;    //Clock
PORTB.2=0;    //Clock
delay_us(200);
} //end looping for shift register
};  //end while setelah 300
if(n==166)
{
n=0;
}
}   //end for
};     //end while
}      // end void main
———————————————————————————————–
Berikut ini adalah rangkaian skematik dari dot matrixnya.
schematic-4-dot-matrix1
dot matrix pada coding tersebut akan mengeluarkan karakter ” ESRG IS COOL..” ( lihat coding pada array char fonts) yang berjalan dari kiri ke kanan pada pada 4 buah dot matrix.

Sunday, August 14, 2011

kunci jawaban Quiz Parampaa


Permalink

kunci jawaban Parampaa

Kunci Jawaban Kuis Parampaa
level 1 : Klik kata “mulai”
level 2 : Pilih Jawaban “A”
level 3 : Pilih lingkaran di atas huruf “i”
level 4 : Pilih Jawaban “AY !!”

level 5 : Pilih Jawaban “B”
level 6 : Temukan kata berwarna “hijau” di antara kata berwarna merah
level 7 : Pilih Jawaban “Jali”
level 8 : Pilih “?” yang mirip dengan soal
level 9 : Ingat kombinasi warna yang ada karena bakal terus dipake, lalu klik “ingat”
level 10 : Pilih Jawaban “…hidup bercermin bangkai”
level 11 : Cari kata “mati” dalam matematika lalu klik
level 12 : Pilih Jawaban “10″
level 13 : Klik “13″ pada tulisan level 13
level 14 : Masukkan kombinasi warna “merah-biru-kuning-merah-hijau”
level 15 : Geser mouse keluar layar, maka kepala kucing akan tertunduk, lalu klik “space” pada keyboard
level 16 : Lari ke “ujung kanan atas”
level 17 : “Gerakin cicaknya” sampai tujuan , tapi jangan sentuh warna lain
level 18 : Tulis kata “PANDA”
level 19 : Pilih jawaban “21″
level 20 : Pilih jawaban “D”
level 21 : Pilih jawaban “E”
level 22 : Potong kabel lebar berwarna “merah” di time counter
level 23 : Klik “23″ di baris ke-3, ke-3 dr kiri
level 24 : Pilih latar warna “merah-biru-kuning-merah-hijau”
level 25 : Klik “lingkaran orange”, trus klo mau ke lingkaran satunya lg jgn lewat area permainan
level 26 : Klik “persegi panjang yang kiri bawah”
level 27 : Di bawah 3 lambang hati ada seekor “cicak”, tinggal di klik aja
level 28 : Cuma butuh gerakin cursor atas bawah
level 29 : Klo masih baru di level ini susun aja dulu gambarnya, trus ikutin tanda panah yang ke “bulatan”, klik “bulatannya”
level 30 : Pilih jawaban “20″
level 31 : Klik kiri “lingkaran orange” sebelah kiri, drag (jgn dilepasin) ke “lingkaran orange” sebelah kanan. Ada cara lain, lelet
level 32 : Pilih jawaban “TDAJ”
level 33 : Pilih jawaban “100001″
level 34 : Klik 3 “lambang hati” di pojok kanan atas
level 35 : Pencet tombol berwarna “merah-biru-kuning-merah-hijau”
level 36 : Drag tulisan “level 36″, dibelakangnya ada tombol
level 37 : Pilih jawaban “zibba”
level 38 : Tembak kepala “cowo”
level 39 : Pilih jawaban “level 39″
level 40 : Tekan tanda”->” di keyboard
level 41 : Klik tanda “!”
level 42 : “Tunggu” adengan oonnya selesai, jgn klik apa2
level 43 : Klik “NTB (Pulau Lombok)”
level 44 : Klik “1″ pada soal 1=5
level 45 : Klik “45″ pada tulisan level 45
level 46 : Pianonya memiliki urutan nada C D E F G A B, trus klik nada piano hingga membentuk kata “E G G”
level 47 : Tembak kepala “cowo”
level 48 : Tulis jawaban “11″
level 49 : Klik tulisan “run” sampai kepiting kabur ke kanan
level 50 : Tekan angka “1″ di keyboard
level 51 : Lolosin kuncinya, jgn kena area berwarna “hitam”
level 52 : Drag tanda (-) ke tulisan level 52, jadinya “level 5-2″, trus klik tulisannya
level 53 : Tekan huruf “S” di keyboard
level 54 : Pilih jawaban “5″
level 55 : Ketik “anini” di keyboard
level 56 : Geser kata “bulan”, di belakangnya ada jawaban
level 57 : Geser bolak-balik mouse di bawah tanda “!!”
level 58 : Pilih warna “kuning”
level 59 : Pilih warna “kuning-hijau-orange-ungu-hijau-merah”
level 60 : Klik huruf “B” “O” “N” “O”
level 61 : Tekan piano dengan menulis “C A G E”
level 62 : Ga usah ngapa2in
level 63 : Klik tulisan “eve” pada tulisan level 62
level 64 : Pilih jawaban “parampaa”
level 65 : Pilih “Mr. Krab-Smurf-The Simpsons-Mr. Krab-Parampaa”
level 66 : Ketik “one” pada keyboard
level 67 : Klik tanda “.”, lalu klik “matahari”, lalu klik “pohon”
level 68 : Tekan “F1 dan F4″ di bagian atas keyboard
level 69 : Klik huruf “A” pada kata heart
level 70 : Pilih jawaban “10″
level 71 : Tahan terus menerus “shift-6″ sampe doraemon menghilang
level 72 : Tangkap angka “2″, drag ke samping angka 7
level 73 : Urutan storage awalnya 1-2-3-4-5, ubah ke 2-5-3-4-1
level 74 : Pilih “lingkaran-besar-kuning-tersenyum”
level 75 : Tembak kata “HER”
level 76 : Klik kanan layar, trus klik kiri, biar mousenya kelihatan, tekan bagian tengah “O” pada kata mouse, telusuri lalu klik
level 77 : Drag tulisan “mouse” ke tombol hijau, drag lagi ke persegi di sebelah kiri, klik perseginya
level 78 : Klik “jendela di villa” pas lampunya nyala
level 79 : Tulis “Try Again”
level 80 : Tulis “The Cranberries”
level 81 : Pilih jawaban “13″
level 82 : Pilih “OK”, drag bomnya, klik tulisan yang tertutup bom
level 83 : Tunggu hingga detik “ke-3″, akan ada tulisan “S7OP”, klik tulisan S7OP-nya
level 84 : Ketik “?” pada keyboard
level 85 : Ketik “level 85″, ketik “”, ketik “you’re welcome”
level 86 : Klik “bagian tengah lingkaran bagian bawah pada angka 8″ tulisan “level 86″
level 87 : “Tunggu kuncinya masuk” dulu, lalu tekan “enter”
level 88 : Tekan “F8″, trus pilih “safe mode”
level 89 : Klik buku berwarna “Biru-Ungu-Kuning-Ungu”
level 90 : Pilih lambang “omega (kaya’ tapal kuda)” dan “69″
level 91 : Cuma butuh “kelincahan tangan dan kesabaran”
level 92 : Klik warna “hijau-merah-kuning-biru-merah”
level 93 : Hitung dengan cepat jumlah bola berwarna “merah”
level 94 : Klik “Budi”
level 95 : Tunggu sampai “latarnya warna hijau”, trus klik “lanjut”
level 96 : Klik “mata, bintik tangan, duri di kepala, latar merah, rumput”
level 97 : Klik “tombol merah”
level 98 : Butuh kecepatan tangan dan koordinasi mata yg baik, lingkaran terkecil ada di antara “level & 98″
level 99 : masuk aja twitternya (twitter.com/masova), liat arah jam 3

Saturday, August 6, 2011

Tips menjawab pd saat tes wawancara

Dalam proses seleksi melamar pekerjaan, wawancara sering kali dianggap mudah. Namun dalam sesi wawancara beberapa orang gagal mendapatkan pekerjaan yang didambakannya. Untuk itu sesi wawancara harus dipersiapkan dengan sunguh-sungguh.
Berikut tips rahasia sukses wawancara saat melamar pekerjaan;
1. Berapa gaji yang Anda minta?
Jawab: Sebutkan gaji yang besarnya realistis. Lihat mata pewawancara, sebutkan jumlah, dan berhentilah bicara. Jangan bohong tentang gaji yang Anda terima di kantor sebelumnya, bila Anda sudah bekerja. Bila Anda merasa bahwa gaji Anda di kantor yang sekarang terlalu kecil, berikan penjelasan.
2. Apa kelebihan utama Anda?
Jawab: Pilih potensi Anda yang relevan dengan bidang pekerjaan yang Anda lamar. Hindari respons yang generik seperti pengakuan bahwa Anda pekerja keras. Lebih baik, berikan respons berupa, “Saya selalu diperbudak daftar pekerjaan yang saya buat sendiri. Sebab, saya tidak mau pulang sebelum pekerjaan di kantor beres semua.”
3. Apa kekurangan Anda yang paling jelas?
Jawab: Jangan bilang Anda seorang perfeksionis (menunjukkan bahwa Anda sombong). Lebih baik, jujur saja dan sebutkan kelemahan yang kongkret. Misalnya, Anda lemah menghitung di luar kepala, dan karenanya Anda mengatasinya dengan membawa kalkulator. Tapi, kemudian, susul dengan kelebihan Anda.
4. Di mana Anda melihat diri Anda lima tahun lagi?
Jawab: Gambarkan posisi yang realistis. Kira-kira dua-tiga posisi di atas posisi yang Anda lamar sekarang. Jangan sertakan cita-cita yang tak ada hubungannya dengan lamaran pekerjaan Anda, misalnya, ingin jadi bintang sinetron atau jadi novelis. Sebab, Anda akan tampak tidak fokus.
5. Mengapa Anda ingin meninggalkan kantor yang lama?
Jawab: Jangan sampai mengemukakan hal yang negatif. Kalau kenyataannya begitu, ucapkan dalam kalimat ‘positif’, misalnya bahwa Anda tidak melihat ada ‘ruang’ di mana Anda bisa berkembang. Lalu, jelaskan mengapa Anda menganggap bahwa pekerjaan di kantor baru ini memberi kesempatan yang lebih baik.
6. Adakah contoh kegagalan Anda?
Jawab: Ungkapkan kegagalan yang pernah Anda alami, tapi yang sudah terpenuhi solusinya. Supaya, pewawancara tahu bahwa Anda punya usaha untuk mengatasi masalah
7. Apakah Anda punya pertanyaan?
Jawab: Berikan paling sedikit dua pertanyaan yang terfokus pada kantor baru ini. Misalnya, Anda bertanya apakah kantor ini sudah punya website. Atau, bisa juga Anda mempertanyakan kehadiran CEO yang Anda tahu baru saja diangkat – apakah membuat kinerja perusahaan semakin baik, dan semacamnya. Jangan bertanya tentang kepentingan Anda sendiri, misalnya, apakah karir Anda akan berkembang di sana.
Apa yang menjadikan seseorang selalu sukses untuk menggapai impiannya? Tampil beda dan memiliki keunggulan komperatif mungkin salah satu yang menjadikan Anda selalu berada di dalam posisi terdepan!
Termasuk dalam meraih karier dan mengungguli orang lain dalam mencari pekerjaan yang sesuai. Ada beberapa trik atau strategi yang perlu disiapkan agar Anda sukses dalam melewati tahapan untuk mengejar karier yang diidam-idamkan.
Modal nekat saja, pasti tak cukup.. Di sini juga anda bisa menemukan beberapa lowongan kerja yang mungkin tak ada salahnya jika anda mencobanya.

Friday, August 5, 2011

Rumus mernghitung KVAR?

Rumus mernghitung KVAR?

Selamat siang all....
saya mau tanya soal Rumus perhitungan KVAR ne!
semisal saya punya trafo 965 KVA 3 Phase, trus cos phi dari PLN 0,6!
Nah, untuk menghindari denda KVAR, saya harus pasang berapa capasitor?
trus berapa step!
Terima Kasiah atas jawaban teman2 semua!

Jawaban 

Sebenarnya cos phi bukan ditentukan oleh PLN, tapi ditentukan dari jenis beban /pemakai. Misalnya jika bebannya berupa elemen heater maka cos phi=1. Untuk beban induktor/elektromotor cos phi antara 0,5 - 0,8
KW = KVA x cos phi -----> jika cos phi = 1 maka KW =KVA
jika cos phi tidak sama dengan 1, timbul KVAR =KVA sin phi
Setelah didapat nilai KVAR anda dapat memasang capacitor, jumlah step biasanya 6 atau 12 tergantung besarnya KVAR yang didapat, juga tergantung besarnya capasitor yang akan dibeli. Jumlah step sesuai dengan automatic regulator yang dipakai. Nilai capacitor adalah kira-kira KVAR : step. Setting cos phi antara 0.8 sampai 0,95. Capacitor yang dipakai juga harus 3 phase

Cara Menghitung Kebutuhan Kapasitor Bank

Perbaikan Faktor Daya Menggunakan Kapasitor

Sebelum membahas tentang perbaikan faktor daya dengan menggunakan kapasitor, ada baiknya kita mengingat kembali tentang pengertian umum dari Daya Semu, Daya Aktif dan Daya Reaktif.
Dalam sistem listrik AC/Arus Bolak-Balik ada tiga jenis daya yang dikenal, khususnya untuk beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu:
• Daya semu (S, VA, Volt Amper)
• Daya aktif (P, W, Watt)
• Daya reaktif (Q, VAR, Volt Amper Reaktif)
Untuk rangkaian listrik AC, bentuk gelombang tegangan dan arus sinusoida, besarnya daya setiap saat tidak sama. Maka daya yang merupakan daya rata-rata diukur dengan satuan Watt,Daya ini membentuk energi aktif persatuan waktu dan dapat diukur dengan kwh meter dan juga merupakan daya nyata atau daya aktif (daya poros, daya yang sebenarnya) yang digunakan oleh beban untuk melakukan tugas tertentu.
Sedangkan daya semu dinyatakan dengan satuan Volt-Ampere (disingkat, VA), menyatakan kapasitas peralatan listrik, seperti yang tertera pada peralatan generator dan transformator. Pada suatu instalasi, khususnya di pabrik/industri juga terdapat beban tertentu seperti motor listrik, yang memerlukan bentuk lain dari daya, yaitu daya reaktif (VAR) untuk membuat medan magnet atau dengan kata lain daya reaktif adalah daya yang terpakai sebagai energi pembangkitan flux magnetik sehingga timbul magnetisasi dan daya ini dikembalikan ke sistem karena efek induksi elektromagnetik itu sendiri, sehingga daya ini sebenarnya merupakan beban (kebutuhan) pada suatu sistim tenaga listrik.

Gambar 1. Segitiga Daya.
Pengertian Faktor Daya / Faktor Kerja
Faktor daya atau faktor kerja adalah perbandingan antara daya aktif (watt) dengan daya semu/daya total (VA), atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya semu/daya total (lihat gambar 1). Daya reaktif yang tinggi akan meningkatkan sudut ini dan sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebih rendah. Faktor daya selalu lebih kecil atau sama dengan satu.
Secara teoritis, jika seluruh beban daya yang dipasok oleh perusahaan listrik memiliki faktor daya satu, maka daya maksimum yang ditransfer setara dengan kapasitas sistim pendistribusian. Sehingga, dengan beban yang terinduksi dan jika faktor daya berkisar dari 0,2 hingga 0,5, maka kapasitas jaringan distribusi listrik menjadi tertekan. Jadi, daya reaktif (VAR) harus serendah mungkin untuk keluaran kW yang sama dalam rangka meminimalkan kebutuhan daya total (VA).
Faktor Daya / Faktor kerja menggambarkan sudut phasa antara daya aktif dan daya semu. Faktor daya yang rendah merugikan karena mengakibatkan arus beban tinggi. Perbaikan faktor daya ini menggunakan kapasitor.
Kapasitor untuk Memperbaiki Faktor Daya
Faktor daya dapat diperbaiki dengan memasang kapasitor pengkoreksi faktor daya pada sistim distribusi listrik/instalasi listrik di pabrik/industri. Kapasitor bertindak sebagai pembangkit daya reaktif dan oleh karenanya akan mengurangi jumlah daya reaktif, juga daya semu yang dihasilkan oleh bagian utilitas.
Sebuah contoh yang memperlihatkan perbaikan faktor daya dengan pemasangan kapasitor ditunjukkan dibawah ini:
Contoh 1. Sebuah pabrik kimia memasang sebuah trafo 1500 kVA. Kebutuhan parik pada mulanya 1160 kVA dengan faktor daya 0,70. Persentase pembebanan trafo sekitar 78 persen (1160/1500 = 77.3 persen). Untuk memperbaiki faktor daya dan untuk mencegah denda oleh pemasok listrik, pabrik menambahkan sekitar 410 kVAr pada beban motor. Hal ini meningkatkan faktor daya hingga 0,89, dan mengurangi kVA yang diperlukan menjadi 913 kVA, yang merupakan penjumlahan vektor kW dankVAr. Trafo 1500 kVA kemudian hanya berbeban 60 persen dari kapasitasnya. Sehingga pabrik akan dapat menambah beban pada trafonya dimasa mendatang. (Studi lapangan NPC)

Contoh 2. Sekelompok lampu pijar dengan tegangan 220V/58 W, digabungkan dengan 12 lampu TL 11 W, ada 30 buah lampu pijar dan lampu TL. Faktor daya terukur sebesar cos alpha1= 0,5. Hitunglah daya semu dari beban dan besarnya arus I1 sebelum kompensasi, Jika diinginkan faktor kerja menjadi cos alpha2=0,9. hitung besarnya arus I2 (setelah kompensasi).
a) Besarnya daya lampu gabungan
PG = (58 W x 18) + (11 W x 12) = 1176 watt = 1,176 kW
Cos phi1 = PG/S1 ->> S1 = Pg/Cos phi1 = 1,176kW/0,5 = 2,352 kVA.
I1 = S1/U = 2,352 kVA/220 V = 10,69 ampere (A)–> sebelum kompensasi
b) besarnya daya setelah kompensasi (cos phi = 0,9)
S2 = PG/Cos phi2 = 1,176 kW/0,9 = 1,306 kVA
maka I2 = S2/U= 1,306 kVA/220 V = 5,94 A –> setelah kompensasi
Keuntungan Perbaikan Faktor Daya dengan Penambahan Kapasitor
Keuntungan perbaikan faktor daya melalui pemasangan kapasitor adalah:
1. Bagi Konsumen, khususnya perusahaan atau industri:
• Diperlukan hanya sekali investasi untuk pembelian dan pemasangan kapasitor dan tidak ada biaya terus menerus.
• Mengurangi biaya listrik bagi perusahaan, sebab:
(a) daya reaktif (kVAR) tidak lagi dipasok oleh perusahaan utilitas sehingga kebutuhan total(kVA) berkurang dan
(b) nilai denda yang dibayar jika beroperasi pada faktor daya rendah dapat dihindarkan.
• Mengurangi kehilangan distribusi (kWh) dalam jaringan/instalasi pabrik.
• Tingkat tegangan pada beban akhir meningkat sehingga meningkatkan kinerja motor.
2. Bagi utilitas pemasok listrik
• Komponen reaktif pada jaringan dan arus total pada sistim ujung akhir berkurang.
• Kehilangan daya I kwadrat R dalam sistim berkurang karena penurunan arus.
• Kemampuan kapasitas jaringan distribusi listrik meningkat, mengurangi kebutuhan untuk memasang kapasitas tambahan.
METODA PEMASANGAN INSTALASI KAPASITOR
Cara pemasangan instalasi kapasitor dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Global compensation
Dengan metode ini kapasitor dipasang di induk panel ( MDP )
Arus yang turun dari pemasangan model ini hanya di penghantar antara panel MDP dan transformator. Sedangkan arus yang lewat setelah MDP tidak turun dengan demikian rugi akibat disipasi panas pada penghantar setelah MDP tidak terpengaruh. Terlebih instalasi tenaga dengan penghantar yang cukup panjang Delta Voltagenya masih cukup besar.
2. Sectoral Compensation
Dengan metoda ini kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitor dipasang dipanel SDP. Cara ini cocok diterapkan pada industri dengan kapasitas beban terpasang besar sampai ribuan kva dan terlebih jarak antara panel MDP dan SDP cukup berjauhan.
3. Individual Compensation
Dengan metoda ini kapasitor langsung dipasang pada masing masing beban khususnya yang mempunyai daya yang besar. Cara ini sebenarnya lebih efektif dan lebih baik dari segi teknisnya. Namun ada kekurangan nya yaitu harus menyediakan ruang atau tempat khusus untuk meletakkan kapasitor tersebut sehingga mengurangi nilai estetika. Disamping itu jika mesin yang dipasang sampai ratusan buah berarti total cost yang di perlukan lebih besar dari metode diatas
Komponen-komponen utama yang terdapat pada panel kapasitor antara lain:
1. Main switch / load Break switch
Main switch ini sebagai peralatan kontrol dan isolasi jika ada pemeliharaan panel . Sedangkan untuk pengaman kabel / instalasi sudah tersedia disisi atasnya (dari) MDP.Mains switch atau lebih dikenal load break switch adalah peralatan pemutus dan penyambung yang sifatnya on load yakni dapat diputus dan disambung dalam keadaan berbeban, berbeda dengan on-off switch model knife yang hanya dioperasikan pada saat tidak berbeban .
Untuk menentukan kapasitas yang dipakai dengan perhitungan minimal 25 % lebih besar dari perhitungan KVar terpasang dari sebagai contoh :
Jika daya kvar terpasang 400 Kvar dengan arus 600 Ampere , maka pilihan kita berdasarkan 600 A + 25 % = 757 Ampere yang dipakai size 800 Ampere.
2. Kapasitor Breaker.
Kapasitor Breaker digunkakan untuk mengamankan instalasi kabel dari breaker ke Kapasitor bank dan juga kapasitor itu sendiri. Kapasitas breaker yang digunakan sebesar 1,5 kali dari arus nominal dengan I m = 10 x Ir.
Untuk menghitung besarnya arus dapat digunakan rumus
I n = Qc / 3 . VL
Sebagai contoh : masing masing steps dari 10 steps besarnya 20 Kvar maka dengan menggunakan rumus diatas didapat besarnya arus sebesar 29 ampere , maka pemilihan kapasitas breaker sebesar 29 + 50 % = 43 A atau yang dipakai 40 Ampere.
Selain breaker dapat pula digunakan Fuse, Pemakaian Fuse ini sebenarnya lebih baik karena respon dari kondisi over current dan Short circuit lebih baik namun tidak efisien dalam pengoperasian jika dalam kondisi putus harus selalu ada penggantian fuse. Jika memakai fuse perhitungannya juga sama dengan pemakaian breaker.
3. Magnetic Contactor
Magnetic contactor diperlukan sebagai Peralatan kontrol.Beban kapasitor mempunyai arus puncak yang tinggi , lebih tinggi dari beban motor. Untuk pemilihan magnetic contactor minimal 10 % lebih tinggi dari arus nominal ( pada AC 3 dengan beban induktif/kapasitif). Pemilihan magnetic dengan range ampere lebih tinggi akan lebih baik sehingga umur pemakaian magnetic contactor lebih lama.
5. Kapasitor Bank
Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif..yang akan berfungsi sebagai penyeimbang sifat induktif. Kapasitas kapasitor dari ukuran 5 KVar sampai 60 Kvar. Dari tegangan kerja 230 V sampai 525 Volt atau Kapasitor Bank adalah sekumpulan beberapa kapasitor yang disambung secara parallel untuk mendapatkan kapasitas kapasitif tertentu. Besaran yang sering dipakai adalah Kvar (Kilovolt ampere reaktif) meskipun didalamnya terkandung / tercantum besaran kapasitansi yaitu Farad atau microfarad. Kapasitor ini mempunyai sifat listrik yang kapasitif (leading). Sehingga mempunyai sifat mengurangi / menghilangkan terhadap sifat induktif (leaging)
6. Reactive Power Regulator
Peralatan ini berfungsi untuk mengatur kerja kontaktor agar daya reaktif yang akan disupply ke jaringan/ system dapat bekerja sesuai kapasitas yang dibutuhkan. Dengan acuan pembacaan besaran arus dan tegangan pada sisi utama Breaker maka daya reaktif yang dibutuhkan dapat terbaca dan regulator inilah yang akan mengatur kapan dan berapa daya reaktif yang diperlukan. Peralatan ini mempunyai bermacam macam steps dari 6 steps , 12 steps sampai 18 steps.
Peralatan tambahan yang biasa digunakan pada panel kapasitor antara lain:
- Push button on dan push button off yang berfungsi mengoperasikan magnetic contactor secara manual.
- Selektor auto – off – manual yang berfungsi memilih system operasional auto dari modul atau manual dari push button.
- Exhaust fan + thermostat yang berfungsi mengatur ambeint temperature (suhu udara sekitar) dalam ruang panel kapasitor. Karena kapasitor, kontaktor dan kabel penghantar mempunyai disipasi daya panas yang besar maka temperature ruang panel meningkat.setelah setting dari thermostat terlampaui maka exhust fan akan otomatis berhenti.

Perhitungan LIstrik Golongan Tarif Industri Menengah I3

Perhitungan LIstrik Golongan Tarif Industri Menengah I3

Saya pernah membuat tulisan tentang perhitungan listrik untuk Golongan Tarif Rumah Tangga  TDL 2010 sebenarnya itu hasil dari saya mengikuti Sosialisasi Temu Pelanggan yang diasakan Oleh PLN dan saya catat semua dari awal sampai akhir. Kemudian saya Update dengan informasi tentang kebijakan perhitungan Listrik bulan Oktober yang ditagihkan November 2010, yang saya peroleh di sebuah Mall di jakarta update ini juga belum pasti karena saya mendengar obrolan dari sebuah rumah makan.
Ternyata dari hasil Monitoring pengunjung banyak juga lho yang datang dengan diantar oleh Mr. Google sesuai dengan Keword yang saya targetkan. dan ternyata banyak juga yang penasaran meminta untuk di buatkan simulasi Perhitungan Listrik Untuk Golongan Tarif Industri.
Pada posting hari ini saya bermaksud untuk berbagi apa yang saya tau tentang perhitungan listrik dari hasil Temu pelanggan tersebut khusus pada perhitungan listrik Tarif Industri Menengah I3.
Sebelumnya maap ya bapak bapak PLN saya bukan sok tau tapi ilmu ini saya dapat dari teman bapak bapak sekalin yang mungkin tidak satu kantor atau satu cabang dengan bapak sekalian dalam acara Temu Pelanggan.
Mukadimahnya Kepanjangan Ya? Tapi Dijamin Tidak Rugi Membaca Tulisan Ini
Lansung saja mengenai Golongan Tarif Industri Reguler. Setau saya pelanggan PLN golongan tarif Industri di bedakan Menjadi 4 yaitu I1, I2,   I3 dan I4 masing masing dibatasi dengan daya yang di daftarkan.
  1. I1 daya 450 VA  s/d 13900 VA
  2. I2 daya 13901 VA s/d 197 KVA
  3. I3 daya 197001 s/d 13,32 MVA
  4. I4 bisa samapai Tak terhingga mungkin jika pasokan Energinya cukup mungkin
pada contoh perhitungan ini saya coba buatkan untuk Golongan Tarif Industri Menengah I3 sesuai dengan permintaan yang komentar pada tulisan saya tentang Tarif Rumah Tangga yaitu Iwan Kurniawan dan SUPRIADI.
Apa Saja Yang Harus Di Persiapkan dalam Menghitung Tarif Industri Menengah I3 ini ?
pertama ada lah Data Induk Langganan anda
  1. Tarif : disini saya berbicara Tarif I3
  2. Daya : daya terpasang anda berapa?
  3. Faktor Kali Meter : Faktor Pengali meter berdasarkan setting  CT Trafo anda
  4. Faktor Rugi Trafo : Faktor Rugi trafo biasanya bagian tehnik PLN yang menentukan. Letak Meteran yang dipasang terhadap Trafo
Tapi semua ini bisa didapat di Data Pelanggan anda.
Saya bikin soal yang akan saya jawab sendiri ya….
Diketahui :
Tarif I3 dengan daya terpasang 1385000VA berarti 1385 KVA.
Faktor Meter : 2000
Faktor Rugi Trafo : 5 ( ini berarti ada penambahan perkalian 5 % jadi faktor kalinya 1.05 )  Faktor Rugi trafo setau saya ada 3 yaitu 1 atau  100% ,2 atau 102 % dan 5 atau 105 %.
Stan LWBP Awal : 2195
Stan LWBP Akhir : 2390
Stan WBP Awal :390
Stan WBP AKhir :441
Stan KVarh Awal : 1250
Stan Kvarh AKhir : 1369
Berapa Tagihan Listrik Sesuai TDL 2010 , TDL 2004 ? dan berapa tagihan yang harus dibayar?
Jawab :
Dalam Tarif Industri Menengah I3 ada tiga macam jenis tagihan PLN nya
LWBP, WBP dan KVarh. Mari Hitung satu persatu:
LWBP Pakai

Rumus = ( stan akhir - stan awal ) * Faktor Meter * Faktor Rugi Trafo
( 2390 - 2195 ) * 2000 * 1.05 = 409.500
WBP Pakai
Rumus = ( stan akhir - stan awal ) * Faktor Meter * Faktor Rugi Trafo
( 441 - 390) * 2000 * 1.05 = 107.100
KVARH Pakai
Rumus = ( stan akhir - stan awal ) * Faktor Meter * Faktor Rugi Trafo
( 1369- 1250) * 2000 * 1.05 = 249.900
Setelah dihitung Pemakaiannya sekarang kita hitung KWH nya untuk memastikan pemakaian nada normal atau tidak.
KWH / Kilo Watt Hour pakai adalah penjumlahan LWBP Pakai dan WBP Pakai
yaitu :  409.500 + 107.100 = 516.600
setelah terhitung KWH nya kita bisa mendapatkan Jamnyala
Rumus Jam Nyala = KWH / (daya dalam satuan KVA)
yaitu 516.600/ 1385 = 373 jam.
Ini berarti pemakain setara dengan pemakaian selama 373 jam dalam sebulan. Pemakaian maksimal secara Normal tidak akan melebihi 720 jam, logikanya jika melebihi berarti pemakaian secara hitungan matematis tidak Normal . Anda harus melakukan pengecekan ulang atas angka stan anda. Jika angka sudah benar tetapi pemakaian ternyata diatas 720 jam ada 2 kemungkinan :
  1. Daya yang terpasang melebihi dari daya yang tercatat pada Data Pelanggan anda akibat dari kesalahan pembatas daya.
  2. Ada kesengajaan dari pihak pelanggan untuk menggantikan pembatas daya supaya bisa meningkatkan daya secara Ilegal. Hayo ini pencurian
dalam TDL 2010 setau saya ada pembatasan memakaian minimum 40 jam nyala. Ini berarti jika pemakaian jamnyala kurang dari 40 jam maka di hitung sebagai pemakaian 40 jam. Sebagai ganti Biaya Beban atau abodemen yang diberlakukan pada TDL 2004 dan biaya beban atau abodemen pada TDL 2010 sudah ditiadakan. yanga ada yaitu tadi Rekening Minimum 40 jam nyala.
Satat Saat yang Mendebarkan Telah Tiba. Masuk Kedalam Perhitungan Rupiah Pemakaian Listik Anda !!! Hohohohoho
Rupiah LWBP
Rumus : LWBP Pakai * Tarif LWBP
409.500 * Rp. 680 =  Rp. 278. 460.000 ,-
Rupiah WBP
Rumus : LWBP Pakai * Tarif LWBP
107.100* Rp. 1.020 = Rp. 109.242.000
Rupiah KVarh
Rupiah KVarh ini dihitung jika Pemakaian KVarh melebihi 62 % KWH, selebihnya dari 62 % baru dihitung sebagai pemakaian daya semu.
Rumus :
Jika KVarh Pakai <=62 % dari KWH maka Rp. KVarh = Nol rupiah
Jika Kvarh Paka >62 % maka Rp KVarh = KVarh Pakai - (KWH * 62% )
mari Kita hitung :
62% *KWH = 62% *  516.600 = 320.292
KVarh Pakai : 249.900 jadi lebih kecil dari 62% *KWH maka
0 *  Rp KVarh = 0 * 735 = Rp. 0 ,-
Sekarang Saatnya kita masukkan Ke dalam Rupiah Komponen Tagihan
  1. Rp Minimum = Hanya Jika Jamnyala kurang dari 40 jam.
  2. Rp LWBP =  Rp. 278. 460.000 ,-
  3. Rp WBP= Rp. 109.242.000
  4. RP Kvarh =  Rp. 0 ,-
  5. RP PTL = Penjumlahan nomor 1 s/d 4 = RP. 387.702.000
EEiiiittt Ini belum ber akhir, Simak selanjutnya!!!
Samapai disini sudah oke belum ?
Kenapa saya tanya Sudah oke apa belum ? Karena sebentar lagi saya akan menghitung Sesuai Dengan TDL 2004, Lho kok TDL 2004 ? Karena ada Capping 18 % yang harus dihitung dengan perbandingan TDL 2010 dan TDL 2004. Jelasnya Klik di Capping 18 % ini.
Singkatnya seperti ini, Capping 18 % ini akan membandingkan Hitungan TDL 2010 dan TDL 2004 , jika Hitungan TDL 2010 dibanding TDL 2004 melabihi 18 % maka hanya kan ditagihkan 18 % saja.
SIap SIap Untuk TDL 2004
Rumus tidak akan saya ulangi lagi karena sama, hanya beda di Rupiah Per KWH dari masing masing Blok LWBP , WBP dan KVarh. dan semua sudah saya jelaskan di sini
Rp Beban = KVa daya * Tarif = 1385 * Rp. 29.500 =  Rp. 40.857.500
Rp. Lwbp = 409.500 * Rp. 349 =  Rp. 179.770.500 ,-
Rp. WBP = 107.100 * 439 = Rp. 47.016.900,-
kenapa disini tarfi WBP dan LWBP sama ? karena pemakaian jam nyala > 350 jika jam nyala < 350 maka tarifnya dikalikan 2 lagi misal 107.100 * 439 * 2
selanjutnya kita jumlahkan untuk mandapatkan RP PTL
Setalah dijumlahkan = Rp. 267.644.900
Nah sudah ketemu RP PTL TDL 2010 dan TDL 2004. Sekarang Kita bandingkan
RP PTL TDL 2010 : RP. 387.702.000
RP PTL TDL 2004 : Rp. 267.644.900
jika di bandingkan dalam prosentase
( (RP. 387.702.000 / Rp. 267.644.900) * 100 ) -100
hasilnya adalah 44.86 % , masih ingatkan aturannya?
Jika kenaikan dari TDL 2004 melebihi 18 % makan hanya ditagihna 118 % dari tagihan TDL 2004. dalam contoh ini kenaikan 44.89 % maka PTL yang di tagihankan
118 % * Rp. 267.644.900 = Rp. 315.820.982
dibulatkan menjadi :
Rp. 315.820.980 >> Inilah RP PTL yang akan ditagihkan

Tapi ditambahkan :>
RP Materai = Rp. 6. 000,-
RP PPJ = 3 % * RP PTL hasil capping =
3% * Rp. 315.820.980 = Rp 7.579.705
Jika ada Tambahan Invoice dikenakan Rp. 4.000,-
Total yang harus Dibayar =Rp. 323.410.685
Cape juga ya bikin Hitungan listrik sendiri , tapi selesai juga khan?
Lengkap khan catatan saya ? ga rugi saya ikutan Temu pelanggan dengan PLN waktu itu udah tempatnya bagus di Ballroom Hotel, makanannya mantab, pulang di amplopin. hahahhahah
======================================
Keterangan :
  1. LWBP : Luar Waktu Beban Puncak
  2. WBP  : Waktu Beban Puncak
  3. Kvarh : Diperoleh dari daya Semu biasanya ditimbulkan oleh induksi dari alat alat elektrik yang di pergunakan. ( mudah mudahan nanti saya bisa bahas masalah KVarh )
  4. RP PTL = Rupiah Pemakaian Tenaga Listrik
  5. RP PPJ = Rupiah Pajak Penerangan Jalan

Wednesday, August 3, 2011

Equipment listrik sederhana

                       


Ada baiknya kita mengenal peralatan listrik yang ada di rumah kita. Tujuannya adalah agar kita dapat memahami dan mengenal peralatan tersebut dari namanya, kegunaannya, syukur-syukur cara memperbaiki atau penanganan kalau terjadi gangguan pada peralatan tersebut. Tujuan yang lain adalah kalau kita mengenal minimal tahu namanya dari peralatan listrik itu, suatu saat apabila ada masalah misalnya kita harus memanggil orang atau teknisi untuk memperbaiki kita dapat langsung dengan cepat menyebutkan permasalahannya. Contoh lain yaitu ketika kita harus mengganti sendiri (kalau bisa), dan membeli di toko kita tidak perlu lama-lama menjelaskan kepada pelayan toko nama peralatan yang hendak kita beli. Satu lagi, pada suatu ketika kita sedang membangun rumah atau mengganti instalasi rumah kita kita bisa memeriksa peralatan atau material listrik yang akan dipasang sudah sesuai standar atau belum.
Mengenai standar, di Indonesia ada badan standar nasional (BSN), Lembaga Masalah Kelistrikan (LMK), dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Peralatan listrik yang akan digunakan untuk instalasi harus memenuhi ketentuan Peraturan Umum instalasi Listrik (PUIL) *ayat 202 A2. Standarisasi peralatan yang ditetapkan oleh badan-badan standar tersebut sebagian besar juga berdasar pada standar internasional. PLN sendiri telah menetapkan standar dengan melakukan survey lapangan langsung dan mengeluarkan semacam sertifikasi untuk setiap pemasangan instalasi rumah baru.
Baiklah kita mulai langsung pembahasannya
1. Kabel Listrik
Untuk instalasi rumah tinggal menurut ukuran biasa menggunakan kabel berpenampang 2,5mm2 untuk power outlet (stop kontak). Kemudian untuk instalasi lampu-lampu menggunakan kabel berpenampang 1,5mm2 .
Kabel yang sering dipakai untuk instalasi rumah tinggal jenisnya antara lain:
  • NYA (Berisolasi PVC penghantar tembaga kawat tunggal)
Kabel ini biasa dipakai untuk instalasi berpipa (conduit) dan harus menggunakan pipa karena isolasinya tunggal (satu lapisan). Tidak baik digunakan untuk instalasi outdoor misal: lampu taman.
  • NYM (Berisolasi PVC berselubung karet penghantar tembaga kawat tunggal)
Warna isolasi terluarnya adalah putih. Tersedia dalam berbagai ukuran yang menentukan jumlah kawat di dalamnya contohnya : 2×1,5mm2, 2×2,5mm2, 3×1,5mm2, 4×2,5mm2 dan lain-lain. Yang menentukan jumlah kawat di dalam kabel adalah angka di depan “x”. Misal 2×1,5mm2 berarti 2 kawat masing-masing berukuran penampang 1,5mm2. Penghantar tembaga kawat tunggal, namun untuk penampang di atas 16mm2 penghantarnya berupa beberapa kawat yang dipilin menjadi satu.
Kabel jenis ini bisa digunakan untuk instalasi dalam rumah tanpa pipa kecuali ditanam dalam tembok. Untuk instalasi dalam tembok harus tetap menggunakan pipa conduit.
  • NYY (Berisolasi PVC berselubung PVC penghantar tembaga kawat tunggal)
Warna isolasi terluarnya hitam. Seperti NYM, kabel ini juga dalam berbagai ukuran penampang dan jumlah kawatnya.
Kabel ini bisa digunakan untuk instalasi indoor maupun outdoor tanpa pipa sekalipun (apabila terpaksa) karena isolasi kabel jenis ini kuat menghadapi berbagai cuaca (weatherproof). Satu lagi, kabel NYY ini harganya lebih mahal dari jenis-jenis kabel sebelumnya :) .
2. KWh (Kilo Watt Hour) meter
Peralatan ini milik PLN dan disegel, gunanya untuk mengukur beban yang dipakai. Berada di luar rumah agar memudahkan petugas pencatat setiap bulannya melakukan pencatatan meter Kwh. Alat ini dilengkapi pembatas arus (current limiter) berupa MCB yang juga disegel. Tujuan dipasang MCB ini adalah membatasi pemakaian sesuai dengan batas beban saat pertama registrasi atau pemasangan listrik misal 2A untuk daya 450VA, 4A untuk daya 900VA, 6A untuk daya 1300VA, dan sebagainya.
3. Pemutus Beban (Fuse / Sekring)
Alat ini adanya setelah Kwh meter milik PLN. Untuk pengaman arus lebih instalasi rumah, digunakan fuse atau sekring atau patron lebur yang apabila terjadi short (konslet) pada instalasi akan putus dan harus diganti dengan yang baru. Kemudian agar tidak setiap putus ganti baru yang artinya keluar duit lagi untuk beli, maka ada sekring otomatis yang bekerja dengan bimetal dan ada tombol resetnya. Jadi setiap terjadi masalah dalam instalasi, sekring otomatis akan memutuskan arus kemudian untuk mengembalikannya tidak perlu membeli yang baru (kalau tidak rusak) cukup tekan tombol dan listrik di rumah hidup lagi.
Sekring dengan berbagai ukuran yang biasa digunakan untuk instalasi rumah yaitu 2A, 4A, 6A, dan 10A.
Namun sekarang, alat ini mulai ditinggalkan dan digeser oleh MCB karena alasan keamanan (socketnya ulir sering rusak yang menimbulkan panas dan kebakaran) dan kepraktisannya (karena bimetal, setiap memutus beban karena panas sehingga harus menunggu beberapa saat untuk menghidupkannya kembali).
4. Miniatur Circuit Breaker (MCB)
Alat yang berfungsi untuk memutus hubungan listrik bekerja secara otomatis apabila ada arus atau beban lebih (melebihi kapasitas nomilan MCB tsb). Hal ini termasuk juga apabila terjadi short circuit atau hubung pendek atau konslet karena pada saat terjadi short, arus listrik akan melonjak naik. Sebagai pembatas beban, MCB dipasang bersama KWH meter dan disegel oleh PLN biasanya bertuas warna biru. Sedang untuk pengaman instalasi listrik di dalam alat ini bertugas menggantikan sekring biasanya warna hitam pada tuasnya. Untuk pengoperasiannya sangat sederhana yakni menggunakan tuas naik (on) dan turun (off).
Ukuran MCB sama seperti sekring ada 2Ampere, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, dst. MCB terdapat berbagai jenis untuk berbagai macam kebutuhan pemutusan arus listrik. Menurut phasa, ada 1phasa, 2phasa, 3phasa, dan menurut jenis peralatan yang akan diproteksi misal: instalasi motor 3phasa, instalasi tenaga, dll masing-masing berbeda jenis dan ratingnya.

KONTAKTOR

Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak bekerja apabila kumparan diberi energi. The National Manufacture Assosiation (NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu, pemanas, transformator, kapasitor, dan motor listrik.
Adapun peralatan elektromekanis jenis kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :
kontaktor.jpg
Prinsip Kerja
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :
kontaktor
Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah ( DC ), tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk beberapa keperluan digunakan juga kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi produksi lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.
Karakteristik
Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari kontak – kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja. Dengan demikian dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa.
Aplikasi
Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan kontrol yang dioperasikan secara manual meliputi hal :
a.Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat manual yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau tegangan yang tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari kontaktor.
b.Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu operator (satu lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi.
c.Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat digunakan kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara sederhana harus menekan tombol dan kontaktor akan memulai urutan event yang benar secara otomatis.
d.Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang sangat peka.
e.Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya dari operator, sehingga meningkatkan keselamatan / keamanan instalasi.
f.Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada titik-titik yang jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin adalah ruangan untuk tombol tekan.
g.Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram seperti Programmable Logic Controller (PLC).

Tuesday, August 2, 2011

Hubungan segitiga bintang (star delta)



Gambar penyambungan motor 3 phase dengan star (bintang) & delta(segitiga) listrik 3 phase :

gbr. wiring star dan delta
Rangkaian star delta ini diawali dengan hubung star terlebih dahulu, setelah itu baru terhubung delta. Penggambarannya sebagai berikut:
gbr. wiring rangkaian utama star delta
Penjelasan:

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa wiring star delta menggunakan 3 buah kontaktor utama yang terdiri dari K1 (input utama) K2 (hubung star) dan K3 (hubung delta). Dan semua itu disebut juga Rangkaian Utama, yang pemahaman dasarnya telah dibahas pada artikel

Pada gambar, ketika K1 dan K2 aktif atau berubah menjadi NC maka hubungan yang terjadi pada motor menjadi hubung star, dan ketika K2 menjadi NO maka K3 pada saat yang bersamaan menjadi NC. Dan perubahan ini menyebabkan rangkaian pada motor menjadi hubung delta.

Bagaimana kita membuat K1, K2 dan K3 bekerja secara otomatis merubah hubung motor menjadi star delta?
Perhatikan gambar dibawah ini:

gbr. wiring diagram star delta

Gambar diatas adalah gambar wiring diagram star delta yang merupakan perpaduan antara interlock kontaktor dan fungsi NO dan NC dari timer. Perhatikan sekali lagi gambar di bawah ini, yang merupakan penjelasan dari gambar diatas.

gbr. penjelasan wiring diagram star delta

Pada kotak yang berwarna pink adalah wiring diagram dari interlock kontaktor, dan kotak yang berwarna hijau adalah kerja dan fungsi dari NO dan NC pada timer. Ketika tombol ON ditekan maka K1 akan bekerja, begitu juga T dan K2 (hubung star). Dalam hal ini K2 akan langsung bekerja karena terhubung pada NC dari T, disaat bersamaan T akan bekerja dan menghitung satuan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dimana setelah habis ketapan waktunya maka NCnya akan berubah menjadi NO begitu juga sebaliknya. Perubahan inilah yang dimanfaatkan untuk menghidupkan K3 (hubung delta). Dan wiring diagram tersebut dikenal juga sebagai Rangkaian Pengendali.

Sebagai finalisasi wiring diagram star delta ini, maka saya tambahkan NC pada K2 dan K3 yang saling bertautan pada masing masing kontaktornya. Arus listrik akan mengalir terlebih dahulu pada NC K3 sebelum masuk koil K2, begitu juga sebaliknya. Hal ini semata-mata untuk menghindari terjadinya kedua kontaktor itu bekerja secara bersamaan bila terjadi hubung singkat, yang bisa menyebabkan kerusakan pada Rangkaian Utamanya, seperti pada gambar dibawah ini.

gbr. wiring rangkaian pengendali star delta

Cukup itu saja penjelasan dari saya tentang wiring diagram star delta ini. Semoga penjelasan ini menjadi gerbang pembuka untuk mempelajari dan membuat wiring diagram rangkaian otomatis lainnya termasuk dasar pemograman